Becoming a Moden and Thoughtful Army in Proxy War Era
Tak gentar menantang badai. Begitulah kalimat yang tepat menggambarkan Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Dudung Abdurachman . Sosoknya dikenal sebagai pemimpin yang tegas, terukur, dan penuh welas asih. Pengalaman mengenyam asam garam kehidupan; mulai dari menjadi loper koran, penjual jajanan pasar hingga prajurit yang bertugas di Timor Timur membentuknya menjadi pribadi yang sekarang.
Prinsip Jenderal Dudung, pemimpin tidak boleh rata air alias harus berani mengambil sikap maupun strategi yang out of the box. Di episode Buddy Talk kali ini, Jenderal pecinta tenis meja dan Rolling Stones ini menuturkan kepada Paul Palele, untold story di balik keputusan-keputusannya yang kerap menjadi sorotan.
Benarkah Jenderal Dudung merupakan Jenderal kesayangan Megawati Sukarno Putri dan Presiden Joko Widodo? Apakah pengalaman pribadi menjadi inspirasi di balik lagu ''Ayo Ngopi'' ciptaannya?
Simak cerita selengkapnya hanya di Buddy Talk episode spesial ''Becoming Modern and Thoughtful Army in Proxy War Era''
=====
Standing fearless against the storm. These are the best words to describe Indonesian Army Chief, General Dudung Abdurachman. He is known to be a firm, sound and compassionate leader. He’s been through the spice of life; from being a paperboy, snack seller to become a soldier serving in East Timor. All have shaped him into the person he is today.
General Dudung believes that a leader must have the courage to arrange an out-of-the-box strategy. In this episode of Buddy Talk, the General who loves table tennis and the Rolling Stones, will tell Paul Palele the untold story behind his decisions which are often in the spotlight.
Is it true that General Dudung is President Joko Widodo and Former President Megawati Soekarnoputri’s favorite? Did personal experience inspire him to write ''Ayo Ngopi'' song?
Watch the full story only on Buddy Talk special episode of ''Becoming Modern and Thoughtful Army in Proxy War Era''