ASEAN Indo Pacific Forum
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid, membeberkan 3 potensi ASEAN di Forum ASEAN Indo-Pasifik atau ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023.
Menurut Arsjad, negara-negara Indo Pasifik, terutama ASEAN, harus menyelaraskan visi dan misi di berbagai sektor untuk mewujudkan Visi ASEAN 2045 yang bertujuan menjadikan kawasan ASEAN yang Kokoh, Inovatif, Dinamis, dan Berpusat pada Masyarakat.
Arsjad memaparkan, ASEAN memiliki 3 potensi untuk mewujudkan visi tersebut, sekaligus memantapkan posisi sebagai pusat pertumbuhan global.
Pertama, ASEAN mempunyai potensi besar dalam meningkatkan ekonomi digital. Indo-Pasifik adalah wilayah dengan pertumbuhan tercepat di dunia dalam hal adopsi internet, dan konektivitas digital antara masyarakat dan bisnis.
Selama Asean Business & Investment Summit yang berlangsung pada 3-4 September 2023, ASEAN-BAC baru saja meluncurkan Kode QR ASEAN untuk membangun ekosistem bisnis dalam mendukung pembayaran digital lintas batas.
"Kami ingin memperluasnya ke lebih banyak negara Indo-Pasifik," ungkap Arsjad, dalam sambutannya saat jamuan makan siang IPEF yang diselenggarakan Indonesia Business Council (IBC), di Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Kedua, ASEAN memiliki populasi muda dan terpelajar yang terus bertambah yang akan memainkan peran penting dalam beradaptasi terhadap dinamika pertumbuhan ekonomi global di masa depan.
Bermitra dengan inisiatif yang diambil oleh negara-negara anggota Indo-Pasifik untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan teknologi, serta membentuk generasi masa depan yang memiliki keahlian dan sumber daya yang diperlukan untuk mendorong industri ke tingkat yang baru.
"Lebih banyak inisiatif yang mendorong solusi berorientasi masyarakat harus menjadi kuncinya," ujar Arsjad.
Ketiga, Indo-Pasifik dan khususnya negara-negara anggota ASEAN memiliki potensi energi bersih terbarukan dan kredit karbon berkualitas tinggi yang terbesar di dunia.
"Untuk itu, kemitraan di Indo-Pasifik sangat penting bagi keberhasilan ASEAN dalam melakukan transisi menuju ekonomi ramah lingkungan," kata Arsjad.
Di bawah Keketuaan ASEAN-BAC Indonesia tahun ini, lanjutnya, para pemangku kepentingan berkomitmen membangun ASEAN Net Zero Hub dan Carbon Center of Excellence, untuk menyatukan dunia usaha dalam mempromosikan dekarbonisasi dan ekonomi net zero.
Semua upaya ini, lanjutnya, harus menempatkan UMKM sebagai pusat perbincangan, sebagai tulang punggung perekonomian ASEAN.
"Kami sangat mengapresiasi komitmen IBC yang menjadi tuan rumah acara makan siang ini. IBC mempromosikan wacana publik-swasta yang lebih kuat, memenuhi kebutuhan mendesak perekonomian global melalui pemikiran dan strategi para pemimpin bisnis di Indonesia. Silakan terlibat dengan IBC, untuk mewujudkan agenda ini," tutur Arsjad.
Pada kesempatan itu, Arsjad juga mendorong pemimpin negara dan pemimpin bisnis di ASEAN dan Indo Pasifik untuk mengubah agenda perekonomian setiap negara berdasarkan kebutuhan regional dan konstelasi geopolitik dan geoekonomi.
Hal itu, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar semua negara anggota ASEAN dan dunia usaha ASEAN mencermati dinamika dan perkembangan untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan global.
"Kemarin pada Forum Indo-Pasifik ASEAN, saya mengumumkan pembentukan Jaringan Bisnis ASEAN-Indo Pasifik yang akan datang, yang dirancang untuk koneksi regional guna memperkuat pertumbuhan secara menyeluruh," kata Arsjad.
Jaringan Bisnis ASEAN-Indo Pasifik mencakup inklusivitas, dimana bisnis dari semua ukuran dan industri bersatu. Ini adalah platform multi-pemangku kepentingan yang bertujuan memberikan dampak kebijakan, dan menjalin kemitraan industri, yang mendorong integrasi ekonomi Indo-Pasifik dan ASEAN.
------
Chairman of the ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid unveiled three ASEAN potentials at the ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023.
According to Arsjad, Indo-Pacific nations, particularly ASEAN, must align their visions and missions across various sectors to realize the ASEAN 2045 Vision, which aims to make ASEAN a resilient, innovative, dynamic, and community-centric region.
Arsjad explained that ASEAN possesses three potentials to fulfill this vision while solidifying its position as a global growth hub.
First, ASEAN has significant potential for advancing the digital economy. The Indo-Pacific region is the world's fastest-growing in terms of internet adoption and digital connectivity among individuals and businesses. During the ASEAN Business & Investment Summit held from September 3 to 4, 2023, ASEAN-BAC launched the ASEAN QR Code to foster a cross-border digital payment ecosystem.
"We aspire to expand it to more Indo-Pacific countries," Arsjad conveyed during his address at the Indo-Pacific Economic Forum (IPEF) luncheon hosted by the Indonesia Business Council (IBC) in Jakarta on Wednesday, September 6, 2023.
Second, ASEAN boasts a youthful and educated population that continues to grow, which will play a vital role in adapting to the dynamics of global economic growth in the future. By collaborating with initiatives taken by Indo-Pacific member nations to facilitate knowledge and technology exchange and shaping a future generation equipped with the skills and resources necessary to drive industries to new heights.
"More initiatives that promote community-oriented solutions should be the key," Arsjad stated.
Third, ASEAN member nations possess the largest potential for renewable clean energy and high-quality carbon credits in the world. "Therefore, partnerships in the Indo-Pacific are crucial for ASEAN's success in transitioning to an environmentally friendly economy," said Arsjad.
Under this year’s ASEAN-BAC Indonesia leadership, stakeholders are committed to establishing the ASEAN Net Zero Hub and the Carbon Center of Excellence, uniting the business world in promoting decarbonization and a net-zero economy.
All these efforts, he continued, should place MSMEs at the center of discussions, as they are the backbone of the ASEAN economy.
"We greatly appreciate IBC's commitment as the host of this luncheon event. IBC promotes a stronger public-private discourse, meeting the urgent needs of the global economy through the thoughts and strategies of business leaders in Indonesia. Please engage with IBC to realize this agenda ," Arsjad remarked.
During this opportunity, Arsjad also urged government and business leaders in ASEAN and the Indo-Pacific to calibrate each country's economic agenda based on regional needs and the geopolitical and geoeconomic landscape.
This aligns with President Joko Widodo's guidance for all ASEAN member states and ASEAN business entities to monitor dynamics and developments to make ASEAN a global growth hub.
"Yesterday at the ASEAN Indo-Pacific Forum, I announced the formation of the ASEAN-Indo-Pacific Business Network, which is upcoming and designed for regional connectivity to bolster comprehensive growth," Arsjad stated.
The ASEAN-Indo-Pacific Business Network encompasses inclusivity, where businesses of all sizes and industries unite. It is a multi-stakeholder platform aimed at delivering policy impact and forging industry partnerships that drive Indo-Pacific and ASEAN economic integration.